Cahaya Keadilan Di Pasar Kerajaan

     EMILIA yang ceria dan penuh perhatian berjalan-jalan di sekitar toko, sibuk menata bunga-bunga di etalase seperti biasa. Namun, dalam keceriaannya tersebut, dia tidak bisa menghilangkan kekhawatiran yang menghantui hatinya. Nyonya Els, wanita pengemis miskin yang telah menjadi teman berharga baginya, tidak muncul di tokonya dalam beberapa hari terakhir.

Emilia merasa simpati dan mencoba mencari tahu apa yang terjadi. Dia bertanya kepada beberapa pelanggan setia toko yang barangkali mengenal Nyonya Els. Dan Emilia lebih merasa simpati lagi ketika mendengar kabar bahwa nyonya Els telah ditangkap oleh sipir kerajaan dan masuk ke dalam penjara. 

Namun, hati Emilia segera lega kembali ketika mendapati Nyonya Els datang ke tokonya pagi itu.

"Syukurlah, Nyonya. Kau sudah bebas dari penjara. Kudengar kau ditangkap oleh sipir kerajaan beberapa hari lalu," ujar Emilia dengan nada lega, sambil merendahkan suaranya agar tidak terdengar oleh pelanggan yang sedang berada di toko.

Nyonya Els, yang lemah, miskin, dan sakit-sakitan, tersenyum mendengar perhatian Emilia. "Ya, Emilia. Aku tertangkap karena mencoba membela seorang anak yatim dari perlakuan kasar para penjaga kerajaan. Namun, beruntungnya aku berhasil keluar dan kembali ke sini," ucapnya sambil menggenggam tangan Emilia penuh rasa syukur.

Nyonya Els seringkali duduk di toko Emilia dan bercerita mengenai keberuntungan dan kesengsaraannya. Kali inipun, dia menceritakan bagaimana dia sempat dihukum selama berhari-hari itu karena membantu seorang anak yatim yang dianiaya oleh para penjaga kerajaan. 

"Meski aku kini hidup dalam kemiskinan, aku tidak menyesal telah membela keadilan, Emilia" kata Nyonya Els dengan suara lemah namun penuh keberanian. "Emilia, kau pasti tidak akan percaya jika kukatakan Raja Adrianlah yang membebaskanku sendiri."

Mendengar itu Emilia merasa skeptis. "Benarkah? Apa itu mungkin bagi raja kejam dan tirani sepertinya, Nyonya?"

Emilia tidak pernah mengira bahwa Raja tersebut akan melakukan tindakan baik kepada Nyonya Els. Namun, dia merasa lega karena Nyonya Els tidak lagi harus menghadapi hukuman yang lebih berat.

Nyonya Els menggelengkan kepala sambil tersenyum senang. "Raja Adrian telah mengurangi masa tahananku menjadi tiga hari saja. Katanya, dia terkesan dengan keberanian dan semangatku dalam membela keadilan. Dia ingin memberiku kesempatan kedua untuk hidup yang lebih baik setelah membantuku menemukan bukti bahwa aku tidak bersalah."

"Sungguh berita yang menggembirakan, Nyonya Els. Aku turut senang mendengarnya," kata Emilia dengan tulus. "Tetapi tetaplah berhati-hati. Raja Adrian mungkin memiliki niat yang tidak jujur dalam memberi kamu kesempatan kedua."

Nyonya Els mengangguk, menunjukkan bahwa dia juga sadar akan kemungkinan tersebut. Namun, dia tidak ingin membuang kesempatan yang diberikan oleh Raja Adrian.

Beberapa hari berlalu, Nyonya Els terlihat semakin baik dan sehat. Emilia senang melihat perubahan itu dan mereka semakin akrab satu sama lain. Mereka sering berbincang-bincang tentang berbagai hal, termasuk mengenai keadaan kerajaan yang semakin mencekam di bawah kepemimpinan Raja Adrian.

"Emilia, kamu tidak akan pernah menebak apa yang terjadi selanjutnya. Ketika aku bertemu dengannya, dia mengajakku berbicara secara pribadi dan dia mengaku bahwa dia telah salah dalam perlakuannya terhadap rakyatnya. Dia berjanji akan mengubah cara pemerintahannya dan mencari cara untuk memperbaiki kerajaan ini."

Emilia tercengang mendengar berita tersebut. Dia tidak tahu apa yang harus dipikirkan tentang perubahan sikap Raja Adrian. Namun, dia tidak bisa membantah bahwa hal itu adalah kabar yang menggembirakan jika itu benar adanya.

"Apakah kamu mempercayai Raja Adrian, Nyonya Els?" tanya Emilia dengan hati-hati.

Nyonya Els mengedipkan matanya dan tersenyum. "Tidak sepenuhnya, tapi aku ingin percaya bahwa setiap orang bisa berubah menjadi lebih baik. Aku ingin memberinya kesempatan kedua, seperti dia memberikanku kesempatan kedua."

Emilia mengangguk, menghormati keputusan Nyonya Els. Dia tahu bahwa Nyonya Els adalah seorang wanita bijaksana dan berhati baik, dan dia berharap yang terbaik bagi wanita yang sudah dia anggap teman baiknya tersebut.

Pembicaraan mereka kemudian terganggu oleh kedatangan seorang pembeli yang memasuki toko Emilia.


Komentar